Sekilas Padi Organik

"Sebuah Keberhasilan akan dapat terwujud, apabila dapat Me-realita-kan
Sebuah Konsep dengan Usaha dan Do'a"  

...andai saja hari ini saya tidak pergi ke warung...
mungkin saja tulisan ini tidak segera ter-realisasi-kan...

Halo sobat Netter GoelaGoela dimanapun berada, saya hari ini ingin memberikan sedikit ilmu yang terjaring otak saya, gara-gara omongan kecil di warung kopi. 
Kadang saya atau mungkin sobat Netter GoelaGoela tidak terlalu peduli dengan beras yang kita makan tiap hari... "ya tahunya beras, jadi nasi titik!", padahal ini boleh dibilang menempuh jalan panjang... tapi sudahlah, nanti saya jadi bercerita... intinya, saya ingin berbagi info tentang "Padi Organik", "SRI" dan beberapa ulasan yang mungkin berguna untuk sobat Netter GoelaGoela semua.  
Silahken saja sobat Netter GoelaGoela menyimak yang dibawah ini... 


Definisi Padi Organik

Hasil pengolahan padi yang dibudidayakan secara organik dengan memperhatikan :
  1. Benih
  2. Lahan
  3. Air
  4. dan sarana prasarana organik non-kimiawi
  5. Filterisasi air dari sawah non-organik
Penekanan dari sistem pertanian organik adalah pada proses budidaya dan bukan hanya pada hasil akhirnya saja.

Produktivitas Padi Organik

Produktivitas Padi Organik
Produktivitas Padi Organik sangat luar biasa, terutama pada tahun ke-4, yakni sekitar kurang lebih 10 Ton/ Ha , jauh lebih tinggi hampir dua kali lipat bila dibandingkan dengan rata-rata produktivitas padi sawah di Indonesia yang hanya 5 Ton/ Ha.

Keuntungan dari kenaikan Produktivitas Sistem Pertanian Organik :
Akar Bibit Organik


  • Perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah 
  • Akar padi tumbuh lebih bagus, lurus, panjang kurang lebih 20 cm atau dua kali lebih panjang akar padi non-organik 
  • Dampak penyerapan unsur hara optimal 
  • Penerapan System of Rice Intensification (SRI) Organik 

Tanam Padi dengan SRI
”Kendala yang sangat umum terjadi pada penerapan SRI-Organik pada masyarakat petani di Indonesia adalah ”Mengubah kebiasaan dan budaya penggunaan pestisida kimiawi ke nabati”.












Dari Gabah ke Beras Organik

Gabah Organik
Pembelian dimulai sejak Gabah Kering Panen (GKP) dari petani, hal ini untuk mencegah pengoplosan padi organik dengan padi non-organik. Dari GKP diolah oleh produsen menjadi Gabah Kering Giling (GKG), dalam pengolahan ini berat gabah akan susut sekitar 20%. 

Tahap selanjutnya adalah pengolahan dari GKG menjadi beras organik dengan rendemen 30%. Perbandingannya untuk 1 kilogram beras organik, membutuhkan 3 kilogram Gabah Kering Giling (GKG).

Pasar
Pemain dalam pasar beras organik masih sedikit (2009) sedangkan permintaan domestic dan ekspor masih sangat tinggi. Secara nasional luas lahan yang digunakan untuk budidaya padi organik masih 5% dari total luas lahan 12,6 juta Ha atau sekitar 630.000 Ha. Harga beras organik dibandingkan dengan beras non-organik lebih tinggi Rp.1.000,- sampai Rp.2.000,-.

Beras Organik
Sedangkan biaya produksi beras organik dibandingkan dengan beras non-organik lebih rendah yaitu Rp. 1.400/kg untuk beras organik dan Rp. 1.700/kr untuk beras non-organik.
Produktivitas padi dengan sistem organik ini akan melonjak pada tahun ke – 4 seiring dengan perbaikan sifat unsur hara tanah


Nah bagaimana... sudah dikit tahukan perjalanan dari padi sampai jadi beras...??? tinggal beli aja tuh beras organik, trus dimasukin rice cooker, jadi nasi organik...
Paling tidak sobat Netter GoelaGoela semua pada tahu, ngga hanya makan saja...tapi juga perhatiin kesehatan, bukan promo juga sih, tapi kalo kita makan dari bahan yang awalnya baik, setidaknya tubuh kita akan jauh lebih sehat. 
Beras Organik ini mungkin salah satu solusinya, ya emang ga ngangkat diongkos juga,  harganya emang lebih mahal... dikit... tapi kesehatan... penting juga kan?


Ya wis... saya serahken semua dengen selera masing-masing saja, mau makan beras biasa atau organik yang penting dimasak dengan betul dan pastinya kita patut mendukung dengan perkembangan gerakan "Go Organic"...  dan semua yang berbau "Back To Nature". 

See You Soon...

Sumber : diolah dari berbagai sumber

0 Response to "Sekilas Padi Organik"

Post a Comment